1.11.12

Etika dalam berwirausaha

Ditulis oleh:

Tulisan ini saya simpulkan dari beberapa pengalaman pribadi, mungkin ini pernah anda hadapi atau juga tidak. Dalam berwirausaha hampir pasti semua tahu seorang wiraswastawan kalau ingin jadi sukses haruslah, rajin, tekun, pantang menyerah, inovatif dan lain-lain. Tapi saya tidak akan membahas itu, saya hanya ingin berbagi dan mengupas sedikit tentang etika dalam berwirausaha atau biasa kita kenal entrepreneurship itu. 

  1. Pastikan anda dapat dihubungi. Zaman sekarang setiap orang yang berbisnis pastilah punya handphone untuk komunikasi, bahkan bukan cuma satu kadang 2 sampai 3 handphone dipegang untuk komunikasi dengan klien dan urusan marketing lainya. Namun justru yang sering kali terjadi adalah nomor kontak tersebut tidak bisa dihubungi, walaupun tersambung tetapi tidak ada respon. Misalnya kalau di SMS tidak dijawab sama sekali atau lama, jika ditelepon tidak diangkat lebih parah lagi telepon anda ditolak. Jadi idealnya jika tidak ingin dihubungi janganlah menyebar no kontak, tetapi jika ingin menjaga hubungan baik dengan pelanggan anda etika ini haruslah dijaga, meski tidak ada no HP bisa dengan BBM, atau bisa dengan email meskipun respon dengan email biasanya lebih lama.( Kalau hape-nya a rusak itu lain ceritanya)
    Alasan standar yang biasa anda dapat : Maaf pulsa kemarin lagi habis atau Hp lagi di cas.

  2. Pastikan jadwal anda sebelum bikin janji. Saya punya pengalaman ketika mau berkunjung ke sebuah perusahaan, dan dijadwalkan kedatangan pada hari sekian dan jam sekian. Diwaktu yang telah ditentukan saya telah tiba 5 menit sebelumnya namun setelah ditunggu ternyata orang yang saya temui memiliki acara yang lain. Betapa dongkolnya saya, sudah menunggu ternyata tidak muncul-muncul juga. Dari pengalaman itu saya tidak mau menjadi orang seperti itu, meskipun kita ingin membatalkan janji maka infokanlah pada orang tersebut minimal 2 jam sebelumnya, coba bayangkan apa yang anda bisa lakukan jika anda tahu 2 jam sebelumnya? dalam waktu 2 jam anda bisa naik kereta dari bogor-jakarta. Meskipun batal janji dengan orang ini kita masih bisa janjian sama orang lain! 
    Alasan standar yang biasa anda dapat : Maaf saya lupa atau sory pulsa habis (lagi) jadi gak bisa ngasih tahu.

  3. Jangan satukan urusan pribadi dengan bisnis anda. Hal ini mungkin tidak berlaku untuk usaha yang berdasarkan hobby contoh seperti seorang yang hobby dengan berkebun dan dia akhirnya memiliki usaha pembibitan. Yang saya maksud dengan jangan satukan urusan pribadi dengan bisnis anda adalah, etika dalam bersosial networking. Contoh : jika usaha Anda ingin dipublikasikan di facebook pastikan tidak menggunakan akun pribadi, gunakan page pada facebook. sama halnya untuk google+ pastikan anda punya halaman khusus untuk usaha anda, dan bedakan circle antara teman, klien, kolega anda. Karena kalau semua disatukan kadang kita sering lupa jika kita sedang bersenda gurau, bersumpah serapah dan mengeluh didunia maya dan itu terbuka untuk publik, kira-kira reaksi customer anda bagaimana? Pasti dibilang nggak profesional. 
    Alasan standar yang biasa anda dapat : Maaf gak sengaja dan minta maaf lainnya.

  4. Pastikan anda memiliki dua email (minimal). Hampir sama seperti diatas yaitu pisahkanlah email pribadi dan usaha anda, karena untuk alasan keamanan dan juga membangun image usaha anda. Contoh kasus yang pernah saya alami adalah ketika saya menggunakan email pribadi untuk usaha, dalam hal ini usaha yang berhubungan affiliasi di Internet. Sebagai gambaran kasar affiliasi adalah kita akan mendapat bayaran jika kita melakukan penjualan dari penyedia namun kita tidak mengeluarkan uang untuk gabung tidak seperti bisnis MLM. Nah karena untuk gabung gratis saya ikut afiliasi sebanyak-banyaknya, tebak apa yang terjadi? Ya, email saya penuh dengan newsletter, iklan, promo dan sebagainya sehingga saya jadi repot mengaturnya dan kadang email dari pelanggan/teman/kolega “ tenggelam” oleh email-email tadi.  Hal ini mungkin terjadi sebaliknya, jika anda menggunakan email usaha anda untuk kepentingan pribadi. Meskipun belum kelihatan bahayanya seperti SPAM/Fishing/ bahkan pemblokiran namun hal ini saya rasa tidaklah etis. 

    So saran saya minimal anda punya 2 email yaitu untuk pribadi dan usaha, namun untuk lebih “indah” lagi miliki lebih dari 2, karena untuk penggunaan seperti Paypal atau jasa online banking, untuk facebook dan twitter baiknya dipisah juga. Karena berdasarkan pengalaman pribadi ketika saya ingin mencari tahu klien saya, atau ketika ada yang registrasi di website usaha saya tadi, saya langsung cari di facebook, twitter, atau linkedIn agar saya tahu orang tadi “bisa dipercaya”.  
    Alasan standar yang biasa anda dapat kalo klien kirim email yang udah kesekian kali : Maaf email anda baru kami terima/baca….???<><>#@ kok bisa??? atau staff kami sedang sibuk.
Mungkin itu sedikit masukan saya pada anda yang ingin terjun ke dunia wirausaha ini adalah sebagian pengalaman hidup yang saya alami. Anda mungkin punya modal, anda punya ilmunya tapi janganlah lupa dengan etika. Profit dan keuntungan memang tujuan akhir tapi kita hidup dalam prosesnya.
Salam sukses!

1 komentar:

  1. Update : Bagi yang "merasa" jangan emosi dulu jadikan hari ini sebagai momen perubahan bagi diri anda dan usaha anda!

    BalasHapus