4.9.12

Cloudflare vs Cloudinary

Ditulis oleh:

Cloudflare vs CloudinaryBanyak orang mungkin sudah mengenal cloudflare, sebuah layanan yang membuat website kita lebih aman dan cepat untuk diakses. Nah belum lama saya pernah membahas tentang cloudinary, kebetulan saya lebih dulu mencoba cloudinary baru diikuti dengan cloudflare, kenapa? karena tidak seperti cloudinary, cloudflare supaya berfungsi ada setingan-setingan khusus dan menurut saya itu agak kompleks bagi pengguna awam. Beda dengan cloudinary, cukup simpan data kita disana maka konten kita tersebut akan disalurkan melalui High performance delivery melalui CDN. Tentu saja untuk mendapatkan hasil yang maksimum dari kedua layanan ini kita harus subkripsi secara bulanan alias bayar, berhubung dana masih terbatas dan sekedar ingin tahu siapa yang berdampak signifikan terhadap website kita, maka ada baiknya mendaftar yang versi free-nya terlebih dahulu. Berikut bebarapa fitur yang mereka janjikan

Coudinary
  1. Smart Image Management
  2. Easy migration and administration with Full API
  3. Reduce Development Costs & Time
  4. Improve User Experience & Website Performance
  5. dan masih banyak lagi
on CloudFlare
  1. loads twice as fast
  2. uses 60% less bandwidth
  3. has 65% fewer requests
  4. is way more secure
  5. dan masih banyak lagi

Untuk web yang pertama menggunakan Cloudinary dan sedikit tune-up pada file html, javascript dan css-nya, web yang kedua menggunakan bantuan Cloudflare dengan settingan standar web ini menggunakan Wordpress  dengan plugin standar seperti akismet, WP-Cache dan 2 plugin lainya, Untuk web yang ketiga masih sama menggunakan Wordpress namun tidak menggunakan cloudinary ataupun cloudflare, normal apa adanya dengan 3 buah plugin yang aktif.
Satu hal yang sama adalah ketiga website ini berada pada satu webserver dan diuji pada server yang sama.

Berikut screenshoot hasil pengujian kecepatan website mengunakan layanan pingdomtool.
 Cloudflare vs Cloudinary 1Cloudflare vs Cloudinary 2
Cloudflare vs Cloudinary 3

Dari hasil uji secara “kasar” kelihatan kalau cloudinary unggul dengan kecepatan 312.03kB/s dengan 40request/s, dan cloudflare hanya 176.69kB/s dan 32.3request/s.
Dan jika website standar sebagai pembanding hanya menghasilkan 167.64kB/s dengan 13.7request/s.
So kesimpulan sementara yang bisa diambil yaitu:
  1. Dengan menggunakan Cloudinary performance website kita akan meningkat sangat signifikan dibanding dengan cloudflare
  2. Beda halnya dengan cloudinary yang membatasi akun free-nya dengan storage dan bandwith yaitu 500mb storage dan 1GB bandwith, Clodflare tidak ada batasan storage dan bandwith karena pada prinsipnya Cloudflare mempercepat website kita dengan “mengoptimalkan” DNS kita selain itu katanya juga menggunakan CDN.
  3. Gunakan salah satu dari layanan ini daripada tidak sama sekali.
Saran saya untuk saya sendiri: gunakan Cloudinary untuk menyimpan file yang sering diload pada page landing kita tetapi…jangan file yang besar-besar, cukup file kecil seperti logo, ikon dsb karena jika file besar tadi ditaruh disitu bisa dijamin bandwith 1GB akan cepat habis kurang dari sebulan.
Nah yang kepikiran sekarang bagaimana kalo Cloudinary dan Cloudflare dikawinkan? gunakan keunggulan CDN pada Cloudinary dan DNS optimizing dengan Cloudflare…jadi penasaran nih.
#nyengir.
Kira-kira bakal makin cepat apa justru ada crash ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar